Sumber: Gema Suasana, No. 1, Januari 1948, hlm. 39.
Belum lama berselang dicipta oranglah di Bali Utara suatu musik yang serba baru sifat-sifatnya, lebih-kurang sejenis dengan musik kebyar modern, tetapi yang perangainya lain lagi. Di Bali Selatan, tidak banyak orang yang tahu akan peristiwa ini. Pada suatu hari seorang anggota orkes di Bali Selatan yang ada di Bali Utara mendengar musik itu. Dengan girang ia pulang ke desanya. Kemudian daripada itu berangkatlah dua orang pemimpin orkes ke suatu desa di Bali Utara untuk mempelajari musik Bali modern tersebut. Mereka tinggal di sana selama… tiga hari, dan mereka telah mendengarkan orkes desa dua kali. Mereka berbicara dengan para dirigen dan komponis, dan mencoba pula memukul gamelan yang bernada lima itu sebentar: tidak lama, sebab di Bali seorang pemimpin orkes ialah seorang tani biasa yang sehari-harian bekerja di sawahnya. Setelah selesai mempelajari music di Bali Utara, maka sekembalinya di Bali Selatan kedua orang pemimpin orkes tadi menerangkan ini dan itu kepada para musikus di desanya: bagaimana struktur komposisinya, dan kadang-kadang memberi contoh memainkan sebagian dari temanya, atau satu passage.
Setelah lewat sebulan, orkes desa Bali Selatan ini sudah dapat memainkan komposisi-komposisi baru dari Utara dengan tidak ada salah atau ragu-ragu sedikit pun, dan caranya memainkan sangatlah seksama, hingga seolah-olah mereka sendirilah yang membuatnya. Komposisi tersebut panjangnya lebih dari satu jam, dan jika diingat pula bahwa lagu ini lain sekali bangunnya, himpunan iramanya, dan Teknik memainkannya daripada lagu-lagu yang pernah diperdengarkan dan dimainkan di Bali Selatan, maka semuanya itu lebih-lebih mengagumkan lagi. Komposisinya serba sulit, sampai kepada perincian instrumentasinya pun, penuh dengan segala rupa efek-efek irama yang tidak tersangka-sangka, tiba-tiba, dan lagi konstruksinya pun sangatlah halusnya, hingga “telinga” yang sudah dilatih pun baru mendengarkan saja sudah menjadi bingung.
Dengan pendek: Peristiwa-peristiwa yang hanya bisa terjadi pada komposisi-komposisi dari komponis-komponis Barat modern seperti Stravinsky, Darius Milhaud atau Béla Bartók.
Saya sendiri telah biasa dengan kesukaran-kesukaran, akan tetapi saya telah memerlukan waktu berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk memahami komposisi-komposisi ini seluruhnya, serta untuk menulisnya, dan saya kira tidaklah saya mungkin akan dapat menguasai segala kesukaran-kesukaran yang terdapat pada pelbagai partai-partai itu.
Apa yang telah dicapai oleh ingatan orang Bali sangatlah ajaibnya; hampir boleh dikatakan bukan bersifat manusia lagi, bukan dari dunia ini…