POSTER SEBAGAI ALAT PERJUANGAN

Sumber: Zaman Baru, No, 20, Tahun, 31 Oktober 1961, hlm. 3.

Poster adalah bagian dari seni rupa mempunyai tempat tertentu dalam pengertiannya. Yang sudah terang dia bukan merupakan reklame juga, dia bukan karikatur. Poster harus bertendensi lebih tajam dari pelukisan biasa dan dia tergolong punya kekuasaan dan penilaian yang lebih luas dari reklame biasa. Poster harus punya watak mengajak, membangkitkan semangat juga harus bisa menelanjangi musuh.

Kegairahan poster dapat dirasakan peranannya bila dia bisa menggambarkan situasi yang sesuai dengan politik dan sesuai dengan dinamiknya perjuangan rakyat dalam pembangunan tanah airnya.

Poster harus juga bisa menggambarkan pembangunan, kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh rakyat yang dicapai oleh pemerintah dalam segala bidangnya.

Dalam sejarah perjuangan bangsa kita untuk menantang dan untuk mengusir kolonialisme Belanda dari tanah air kita, peranan poster juga menjadi senjata seniman-seniman dalam pembelaan nusa dan bangsa.

Melalui poster-poster seniman-seniman turut membakar semangat rakyat supaya lebih gigih melawan kolonialisme Belanda.

Semua dinding gudang-gudang pelabuhan, gerbong-gerbong kereta api, gedung-gedung dalam kota tertulis seruan-seruan revolusioner dan poster-poster yang menggambarkan anti kolonialisme dari rakyat Indonesia. Dalam kenangan kita masih belum lupa pada saat Revolusi 45 meletus dan seolah-olah manusia sama menyatakan anti untuk penjajahan semua dinding bicara dengan suara Sekali Merdeka Tetap Merdeka. Betapa eratnya hubungan seniman-seniman dengan perjuangan bangsanya terlukis dalam poster pada zaman revolusi dan ini salah satu pernyataan perjuangan dari karya-karya seniman untuk tanah tumpah darahnya.

Betapa jujurnya perjuangan yang ditempuh dibidang seni rupa ini dimana setiap seniman dan massa rakyat lainnya menyatukan diri untuk bertekad menang. Poster-poster juga kita ciptakan harus revolusioner karena kita adalah seniman-seniman yang anti penjajahan, anti kemiskinan, dan anti peperangan.

Kebudayaan kita adalah kebudayaan rakyat. Kebudayaan yang anti kolonial, imperialis, dan anti feodal. Dengan dasar ini, poster-poster kita harus memihak pada perjuangan rakyat. Tiap bangsa mempunyai perkembangan poster yang berlainan yang mempunyai watak sesuai dengan kepribadian bangsanya masing-masing.

Di negeri yang kebudayaan rakyatnya mendapat dukungan luas dari pemerintah dan rakyat, akan mempunyai perkembangan poster yang maju dan kuat, karena dengan adanya kebebasan mencipta akan melahirkan kreasi-kreasi baru dari seniman-seniman.

Perkembangan poster di tanah air kitta dapat kita rasakan kemajuannya dan telah benar-benar menyentuh sasarannya, dengan tepatnya seniman-seniman melukiskan watak imperialisme maka ini adalah dari dorongan satunya seniman dengan perjuangan rakyat dan cita-cita. Kebangsaan poster-poster yang menggambarkan persatuan dan perdamaian, kegairahan kerja, pendidikan dan lain-lain telah tampak dan bisa diikuti oleh masyarakat.

Untuk lebih meningkatkan mutu perkembangan poster-poster dewasa ini haruslah ada bimbingan yang bisa sesuai dengan isi dari Manipol. Seniman benar-benar harus mendapat kebebasan mencipta, selagi semua yang dihasilkan oleh karya-karyanya tidak bertentangan dengan Manifesto Politik. Dalam poster, karikatur, lukisan, sketsa, ilustrasi, supaya seniman-seniman harus mengembangkan semangat anti imperialis dan anti kolonial dan feodal.

Sebagai seniman yang sadar kita akan bekerja untuk perkembangan seni rupa Indonesia. Apa yang akan kita banggakan pada perkembangan kebudayaan yang di lapangan seni rupa kalau isi dan nilai seni rupa, kita masih berjiwa kolonial, patriotisme seniman dalam penciptaan adalah hasil revolusi, hasil dari yang ditanamkan oleh cita yang luhur. Kewajaran seniman-seniman dalam penciptaan poster dan dibidang seni rupa lainnya adalah untuk mengisi lembaran kebudayaan baru untuk masyarakat sosialis yang akan datang.

Poster yang kita maksud dengan alat perjuangan tadi boleh disimpulkan adalah poster yang revolusioner, poster yang mengabdi dan memihak pada perjuangan rakyat.

Ada dua watak poster:
1. Poster yang revolusioner
2. Poster yang reaksioner

Poster yang revolusioner adalah poster yang berjuang seperti yang kita terangkan diatas, dia harus memihak kepada rakyat dalam isi penggambarannya, yaitu bertema anti koloial, anti imperialis, dan anti feodal.

Poster reaksioner adalah poster yang tidak mengabdi pada rakyat, yang meremehkan tenaga dan peranan perjuangan rakyat membela haknya, kebanggaannya, dan selalu menggambarkan kebohongan.

Poster yang semacam ini terdapat di negeri-negeri kolonial dan imperialis.

Dengan uraian yang di atas kami percaya bahwa peranan poster untuk perjuangan akan mendapat dukungan yang luar biasa dari rakyat.